dikutip dari TEMPO.CO,JAKARTA

 

TEMPO.COJakarta –

Kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia dalam misi perdamaian, dinilai sebagai momentum tepat untuk memerankan politik bebas aktif, seperti diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945.

 Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini berpendapat, Jokowi memainkan peran yang strategis bagi dunia.”Jokowi juga perlu hadir berpidato di forum PBB untuk menyuarakan perdamaian dunia,” kata Didik dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 30 Juni 2022.

 

Politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan, Jokowi perlu melihat akar masalah sehingga tidak berada dalam posisi menyalahkan satu pihak dalam misi perdamaiannya. Peranan sebagai presidensi G20 dinilai sangat sentral dalam usaha ini.

 

“Ada keseimbangan yang tidak dijaga di mana organisasi lainnya seperti NATO terus melebarkan sayap di masa damai, yang justru dianggap ancaman bagi Putin,” ujarnya.

 

Selama kunjungan ke Eropa beberapa hari ini, Jokowi telah menghadiri KTT G7 pada 26 sampai 28 Juni. Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Putin pada Kamis, 30 Juni 2022.

 

Sebelum bertemu dengan Putin di Moskow, Jokowi terlebih dahulu mengunjungi Ukraina, Rabu, 29 Juni 2022. Di Ibu Kota Kyiv, Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.